Gangguan Kehamilan
Minggu, 12 Juni 2016
Macam macam gangguan kehamilan
Gangguan kehamilan dapat terjadi kapan saja, dan hampir semua ibu hamil mengalaminya, saat kehamilan muda, atau tua, juga dapat terjadi saat akan menjelang persalinan. Secara umum gangguan kehamilan sangat wajar dan umum terjadi tetapi bukan berarti harus mengabaikan nya. Menangani gangguan kehamilan butuh tindakan khusus untuk menjaga kesehatan kehamilan itu sendiri. Jenis gangguan kehamilan beragam ragam dari yang ringan sampai yang berat.
Minimnya pengetahuan ibu hamil tentang gangguan yang terjadi saat kehamilan membuat ibu hamil tidak menyadari juka kehamilannya mengalami gangguan, tidak hanya minim pengetahuan tentang gangguan kehamilan saja tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Penanganan lambat akan membuat ibu hamil kehilangan kandungannya.
Gangguan kehamilan ada yang ringan dan berat, tetapi semua jenis gangguan dapat diatasi, bahkan beberapa daintaranya sudah dapat dicegah, upaya pencegahan itu dilakukan selama pemeriksaan kehamilan rutin.
Semua gangguan yang datang dan terjadi sebaiknya perlu diwaspadai dan diketahui. Berikut ini berbagai macam gangguan yang bisa terjadi pada ibu hamil :
1. Mual dan Muntah
Mual dan muntah adalah hal yang wajar ketika kehamilan triwulan pertama. Tetapi jika mual dan muntah terjadi berlebihan sampai 7 kali dalam sehari, berat bdan menurun, nyeri pada ulu hati, dan tidak berselera makan, keadaan tersebut tidak boleh dibiarkan. Mintalah bantuan dokter atau bidan.
2. Anemia
Hemoglobin yang kurang pada ibu hamil bisa membahayakan kesehatan ibu hamil dan janinnya. Darah merupakan komponen yang membawa nutrisi gizi dan oksigen pada sang bayi dalam kandungan. Jika ibu hamil memiliki kadar HB turun atau dibawah normal maka janin tidak dapat pasokan nutrisi yang penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya dalam rahim ibu. Normal bagi ibu hamil mengalami anemia ringan, tetapi beberapa orang mungkin mengalami anemia yang lebih serius akibat dari rendahnya kadar zat besi atau vitamin atau dari alasan lainnya. Anemia bisa membuat ibu hamil merasa lelah dam lemah. Jjika anemia terjadi secara signifikan dan tidak diobati dapat meningkatkan resiko komplikasi serius, seperti kelahiran yang prematur.
3. Janin Tidak Bergerak Saat kehamilan 5 bulan
Jika ibu hamil merasakan janin yang dikandung tidak pernah bergerak pada kehamilan 5 bulan keatas, maka segeralah periksa kandungan pada dokter atau bidan. Pemeriksaan menggunakan alat bantu USG diperlukan untuk membantu mendapatkan data yang akurat. Karena gejala seperti ini bisa saja janin dalam kandungan sudah meninggal. Janin yang meninggal harus segera dikeluarkan agar tidak mengganggu kesehatan ibu hamil. ciri cirinya perut mengecil seiring dengan waktu, bukan membesar seperti layaknya orang yang sedang hamil.
4. Keguguran
keguguran terjadi saat 15% kehamilan dan dapat terjadi baik secar spontan atau karena tindakan.
Keguguran adalah penghentian kehamilan karena keluarnya janin sebelu waktunya.Pengeluaran janin mati sebelum usia 20 minggu atau dengan berat di bawah 500 gram dianggap sebagai keguguran. Sebagian besar keguguran terjadi di 14 minggu pertama kehamilan dan lebih dari separuh kasus disebabkan oleh kelainan abnormal genetik atau janin.
5. Berat badab naik berlebihan
Jika berat badan ibu hamil naik lebih dari 1kg dalm seminggu, dan terkadang disertai tungkai dan mata kaki yang membengkak, tekanan darah meninggi, air seni keruh, nyeri kepala, dan penglihatan berkunang-kunang. Bisa jadi itu merupakan gejala dan tanda pre-eclampsia, jika dibiarkan akan masuk kedalam ecklampsia, penyakit yang mengancam nyawa ibu atau anak jika tidak segera ditanggulangi.
6. Gangguan Ginjal
Ibu hamil dapat menderita gangguan ginjal. Gangguan pada fungsi ginal memiliki gejala seperti ari seni keruh, terjadi peningkatan tekanan darah. Selain itu juga terjadi mual-mual selain yang terjadi pada trimester awal kehamilan. Timbul juga rasa nyeri di bagian kepala dan rasa tidak nyaman di pinggang. Gangguan ginjal pada ibu hamil perlu segera diobati , dan mungkin perlu perawatan khusus saat kehamilan dan persalinan.
7. keluar darah dan lendir
Keluarnya darah dan lendir dari rahim dalam masa kandungan kurang dari 28 minggu bisa menjadi indikator keguguran. Resiko keguguran dapat diminimalisir dengan perawatan khusus pada ibu hamil sehingga janin selamat hingga usia yang aman dari resiko keguguran. Jika keluarnya darah dan lendir ini terjadi pada saat kehamilan berusia tua, maka ada gangguan pada plasenta. Keluarnya darah dan lendir ini bisa disertai rasa mual dan mulas atau tidak sama sekali. Jika darah dan lendir keluar beserta air ketuban, maka hal ini bisa dikategorikan sebagai kondisi darurat kehamilan. Ibu hamil harus segera dibawa ke rumah sakit.
Langganan:
Komentar (Atom)
